Senin, 14 Desember 2015

E-Commerce

Perkembangan teknologi di era globalisasi memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat. Internet menjadi salah satu bukti dari perkembangan teknologi dimana seluruh masyarakat sudah pasti menggunakan media internet. Internet bagi sebagian masyarakat juga dijadikan sebagai alat untuk menjual atau memasarkan produk atau jasa yang dimiliki, karena internet praktis, efisien dan efektif sehinga menjadi pilihan yang tepat untuk promosi. E-commerce menjadi kegiatan jual beli di dunia maya serta promosi produk atau jasa. Hal ini banyak memberikan keuntungan, karena biaya yang dikeluarkan sedikit namun jangkauan konsumennya luas. E-commerce dapat membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah dengan menggunakan sistem elektronik.

 E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya.
E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dan lain – lain.
Pengertian spesifik tentang e-commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau dapat melakukan transaksi secara online atau juga bisa suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang menyediakan layanan “get and deliver”. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading.
E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit dimana e-commerce adalah sub perangkat dari E-Bisnis. Cara pembayarannya yaitu melalui  transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit sedangkan E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas, area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. Cara pembayarannya yaitu dengan melalui pembayaran digital secara E-Gold dan sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online. Pada umumnya pengunjung Website dapat melihat barang atau produk yang dijual secara online (24 jam sehari) serta dapat melakukan correspondence dengan pihak penjual atau pemilik website yang dilakukan melalui email. Contoh E-Commerce misalnya pembelian buku secara online, pembelian elektronik melalui online, pembelian kendaraan melalui online, pembelian pakaian secara online, dan lain-lain.
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.
            Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
·          E-mail dan Messaging
·          Content Management Systems
·          Dokumen, spreadsheet, database
·          Akunting dan sistem keuangan
·          Informasi pengiriman dan pemesanan
·          Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
·          Sistem pembayaran domestik dan internasional
·          Newsgroup
·          On-line Shopping
·          Conferencing
·          Online Banking

Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.

2. Business to Consumer, karakteristiknya:
• Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum pula.
• Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W; Mengenal E-Commerce

Mantaat Menggunakan E-Commerce dalam Dunia Bisnis
Manfaat dalam menggunakan E-Commerce dalam suatu perusahaan sebagai sistem transaksi adalah:
a. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Transaksi on-line yang membuat semua orang di seluruh dunia dapat memesan dan membeli produk yang dijual hanya dengan melalui media computer dan tidak terbatas jarak dan waktu.
b. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Transaksi E-Commerce adalah transaksi yang sebagian besar operasionalnya diprogram di dalam komputer sehingga biaya-biaya seperti showroom, beban gaji yang berlebihan, dan lain-lain tidak perlu terjadi
c. Melebarkan jangkauan (global reach).
Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
d. Meningkatkan customer loyalty.
Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
e. Meningkatkan supply management.
Transaksi E-Commerce menyebabkan pengefisienan biaya operasional pada perusahaan terutama pada jumlah karyawan dan jumlah stok barang yang tersedia sehingga untuk lebih menyempurnakan pengefisienan biaya tersebut maka sistem supply management yang baik harus ditingkatkan.
f Memperpendek waktu produksi.
Pada suatu perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau sebuah distributor di mana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Pernyataan-pernyataan Onno W. Purbo di atas juga didukung oleh permyataan Laura Mannisto (International Telecommunication Union, Asia and the Future of the World Economic System, 18 March 1999, London), yaitu:
a. Ketersediaan informasi yang lebih banyak dan mudah diakses Ketersediaan informasi produksi dan harga dapat diakses oleh pembeli, penjual, produsen dan distributor.
b. Globalisasi Produksi, distribusi dan layanan konsumen : jarak dan waktu relatif lebih pendek, sehingga perusahaan dapat berhubungan dengan rekan bisnis di lain negara dan melayani konsumen lebih cepat. Produsen dapat memilih tempat untuk memproduksi dan melayani konsumen tidak tergantung dimana konsumen itu berada. Perusahaan yang berada di negara berpendapatan rendah dapat mengakses informasi dan membuat kontak bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
c. Mengurangi biaya transaksi dengan adanya system order, pembayaran dan logistik secara online dan otomatis.

Ancaman Menggunakan E-Commerce (Threats)
Threats merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya kejadian yang dapat membahayakan asset-aset yang berharga.
Ada beberapa bentuk ancaman yang mungkin terjadi:
• System Penetration
Orang-orang yang tidak berhak melakukan akses ke system computer dapat dan diperbolehkan melakukan segala sesuatu sesuai dengan keinginannya.
• Authorization Violation
Pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang legal yang dimiliki seseorang yang berhak mengakses sebuah sistim.
• Planting
Memasukan sesuatu ke dalam sebuah system yang dianggap legal tetapi belum tentu legal di masa yang akan datang.
• Communications Monitoring
Seseorang dapat mernantau semua infonnasi rahasia dengan melakukan monitoring komunikasi sederhana di sebuah tempat pada jaringan komunikasi.
• Communications Tampering
Segala hal yang membahayakan kerahasiaan informasi seseorang tanpa melakukan penetrasi, seperti mengubah infonnasi transaksi di tengah jalan atau membuat sistim server palsu yang dapat menipu banyak orang untuk memberikan infonnasi rahasia mereka secara sukarela.
• Denial of service
Menghalangi seseorang dalam mengakses informasi, sumber, dan fasilitas-fasilitas lainnya.
• Repudiation
Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi baik secara sengaja maupun tidak disengaja.

5 bentuk bisnis e commerce yang ada di indonesia :

1. Classifieds / Daftar Iklan Baris

Bentuk bisnis yang pertama adalah classifieds atau daftar iklan baris. Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang paling sederhana dari usaha e-commerce  yang ada. Itu karena bentuk bisnis ini mempunyai ciri khas dimana penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara langsung dalam proses jual beli yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak perusahaan e-commerce  hanya menjadi media yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dalam satu tempat.

Ciri-ciri dari bentuk bisnis classifieds atau daftar iklan baris adalah web penyedia layanan e-commerce tersebut sama sekali tidak terlibat atau memfasilitasi secara langsung transaksi jual beli online yang berlangsung. Ciri yang kedua adalah dalam memanfaatkan layanan e-commerce tersebut, siapa saja yang ingin menjual barang yang dimilikinya bebas melakukan hal tersebut kapan dan dimana saja secara online. Ciri lain dari bentuk ini adalah pihak e-commerce mendapatkan keuntungan dari iklan premium yang terpasang pada website tersebut.

Penyedia layanan e-commerce di Indonesia yang menggunakan bentuk bisnis ini antara lain Berniaga, TokoBagus dan juga OLX. Hingga saat ini OLX menjadi jaringan perusahaan  e-commerce yang terlama yang ada di Indonesia dan masih tetap eksis hingga saat detik ini. Selain ketiga e-commerce tersebut, Kaskus FJB (forum jual beli) pada dasarnya juga menganut bentuk bisnis ini karena selama proses transaksi pihak Kaskus sendiri tidak memberikan keharusan bagi para penjual atau pembeli menggunakan layanan transaksi apapun yang mereka sediakan. Dalam sistem pembayarannya pun, para penggiat Kaskus FJB banyak yang menggunakan metode COD atau cash on delivery. Secara umum tipe e-commerce ini lebih cenderung digunakan oleh para penjual yang hendak menjual barang bekas atau yang jumlahnya terbatas.

2. Marketplace C2C (Customer to Customer)

Yang membedakan antara bentuk bisnis ini dengan bentuk classifieds adalah selain menawarkan tempat sebagai media promosi barang daganganya, pihak e-commerce juga memberikan layanan metode pembayaran dari transaksi online yang dilakukan. Hal tersebut juga menjadi ciri utama dari bentuk bisnis e-commerce Marketplace C2C. Pada umumnya pihak e-commerce akan memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga.

Fungsi dari Escrow tersebut adalah sebagai jembatan antara penjual, pembeli dan pihak e-commerce. Jika sudah terjadi kesepakatan pembelian, pembeli harus mentransfer dana kepada pihak escrow. Baru setelah dana  dikonfirmasi masuk ke escrow, penjual bisa mengirimkan barangnya para pembeli. Dan setelah pembeli mengkonfirmasi kedatangan barang, maka pihak escrow akan memberikan uang nya ke penjual. Selain lebih aman, dengan menggunakan jasa escrow jika tiba-tiba terjadi masalah dengan barang, dana akan bisa segera dikembalikan pada pembeli. Pada situs Kaskus FJB  (forum jual beli), jasa escrow lebih dikenal dengan nama Rekber atau rekening bersama.

Perusahaan e-commerce yang mengadopsi bentuk bisnis ini antara lain Tokopedia dan Lamido. Perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari sistem iklan premium dan juga adanya komisi dari jasa escrow. Bagi anda para penjual yang memiliki barang dengan jumlah yang cukup banyak, bisa mencoba menjadi penjual para bentuk bisnis  e-commerce yang satu ini.

3. Shopping Mall

Bentuk bisnis e-commerce Shopping Mall, semua proses serta layanannya kurang lebih sama dengan bentuk bisnis Marketplace C2C yang membedakan antara keduannya adalah penjual yang ada pada e-commerce tersebut. Pihak yang bisa masuk menjadi penjual di e-commerce tersebut hanyalah brand-brand besar yang telah mempunyai nama di pasar lokal atau pun internasional.

Untuk masuk pun membutuhkan proses verifikasi yang tidak mudah. Dari segi keuntungan, pihak ecommerce bisa menarik komisi dari penjual yang notabenenya brand besar tersebut. Dengan begitu pendapatannya pun bisa lebih besar. Hingga saat ini, di Indonesia bentuk bisnis ini baru diterapkan oleh satu e-commerce yaitu Blibli.

4. Toko online B2C (Business to Consumer)

Pada dasarnya bentuk bisnis ini lebih berfokus pada penjualan barang atau produk milik perusahaan e-commerce itu sendiri. Sehingga semua keuntungan dari penjualan produk murni dimiliki oleh perusahaan e-commerce dan tidak dibagi dengan pihak lain.

Jenis bisnis ini merupakan salah satu bentuk yang paling berkembang di Indonesia, namun dalam pengembangan bentuk bisnis ini tentunya juga tidak mudah. Selain diperlukan modal yang sangat besar, ketersediaan pasokan barang serta sistem penjualan semuanya harus dihandle sendiri oleh pihak e-commerce.

Beberapa perusahaan e-commerce yang menerapkan bentuk bisnis ini antara lain Lazada, Bhineka, dan Berry Benka. Namun seperti halnya Lazada juga masing memiliki sistem layaknya Marketplace C2C yang dapat menerima penjual mandiri yang memiliki barang yang cukup banyak dan terjamin ketersediannya.

5. Sosial Media Shop

Bentuk bisnis e-commerce yang terakhir adalah sosial media shop. Bentuk ini bisa dikatakan muncul seiring perkembangan sosial media yang makin menanjak. Potensi dari sosial media tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh perusahaan e-commerce dengan membangun bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut.

Saat ini sosial media yang menjadi lahan utama perkembangan bentuk bisnis ini masih didominasi oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren sosial media yang terjadi akhir-akhir ini juga telah membuka pesaing baru seperti Instagram dan juga Twitter.

Kasus Untuk Pembelian Online secara E-commerce

Kini saya akan contohkan sedikit kasus pembelian menggunakan E-Commerce, dan saya ambil adalah website E-Commerce Business to Consummer yaitu http://www.amazon.com
Dihalaman pertama ketika kalian membuka website ini akan terlihat sebagai berikut beserta kegunaan dari beberapa setiap kolomnya.
Untitled
saya contohkan membeli product Microsoft Office Professional 2013.
Screenshot from 2013-05-21 11:49:46
Pembayaran dalam pembelian ini adalah melalu berupa akun payment seperti visa, kartu kredit atau Amazon Checkout.

Tahap-tahap pembelian seperti berikut:
1. Cari dan Pilih barang yang diminati dengan menggunakan form search yang tersedia. Misalnya kamu mau beli printer Epson terbaru, Canon, HP atau produk elektronik    lainnya ketikan merk beserta jenisnya.
2. Jika anda sudah menemukan barang yang dicari, masukan ke keranjang belanja (tekan tombol Add to Shopping Cart)
3. Jika anda masih mencari barang lain, tekan tombol Contiue Shopping.
4. Jika sudah selesai, silakan tekan Proceed to check out)
5. Anda akan dipandu untuk login ke Amazon.com (jika belum punya accountAmazon.com, kamu akan diminta mendaftar terlebih dulu)
6. Dari situlah akan muncul sejumlah opsi cara pengiriman barang beserta biayanya.
7. Jika setuju, anda akan diminta membayar dengan kartu kredit. Untuk pembayaran sebenarnya ada pilihan lain selain kartu kredit, yaitu dengan Amazon Checkout, ini    hampir sama dengan Paypal.

Secara keamanan amazon.com merupakan situs yang dapat dipercaya kebenarannya. Sehingga tak perlu dikhawatirkan barang yang Anda Beli tidak sampai ke tangan Anda disaat Anda telah membayarnya.

Senin, 07 Desember 2015

REVIEW ANNUAL REPORT PERUSAHAAN

Akuntansi merupakan bahasa bisnis. Akuntansi dapat memberikan suatu gambaran mengenai keadaan ekonomi dari suatu entitas kepada para pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Instansi bisa berbentuk suatu perusahaan pribadi, sekutu, perseroan, koperasi, negara, departemen, dan lainnya. 
Dalam dunia akuntansi, kita akan mengenail dua istilah yang sering rancu dalam pemahamannya, yakni istilahFinancial Reporting dan Financial Statement.

Bila kita artikan secara harfiah, Financial Reporting berarti Pelaporan Keuangan sedangkan Financial Statement berarti Laporan Keuangan. Lalu apa yang membuat istilah ini menjadi rancu dalam penggunaanya?
  • 1. Masyarakat sering keliru saat membedakan saat    proses pembuatan hingga Laporan Keuangan    selesai menjadi suatu keutuhan Laporan    Keuangan dan menganggap bahwa itu           adalah Proses Pelaporan Keuangan.
  • 2. Financial Reporting dan Financial Statement    sering dikelirukan karena dikedua istilah    tersebut akan kita temukan adanya kesamaan    unsur Laporan Keuangan yang ada di kedua    istilah tersebut saat digunakan.
  • 3. Financial Reporting sering dianggap sebagai    suatu kegiatan dalam menyampaikan Laporan    Keuangan sehingga dalam proses ini hanya ada    kegiatan yang bersifat usaha dalam    menyampaikan Laporan Keuangan yang sudah    dibuat, padahal dalam kenyataanya, proses    Financial Reporting sebenarnya akan    memunculkan beberapa Laporan baru dan bukan    hanya sebuah proses kegiatan penyampaian    Laporan Keuangan.

  • Tidak bisa kita pungkiri, penggunaan kedua istilah ini sangat membingungkan, terutama di kalangan akademisi yang memiliki tanggung jawab besar untuk melakukan proses pengembangan ilmu akuntansi. Mungkin saja bagi kalangan praktisi, kerancuan akan kedua istilah tersebut bisa saja diabaikan tetapi akan menjadi suatu kebingungan besar nanti, saat menemukan kasus yang membutuhkan suatu analisis komprehensif dengan melibatkan kedua istilah tersebut. Hingga sekarang, penulis sendiri sering merasa bingung atas kedua istilah tersebut. Banyak rekan penulis sewaktu kuliah dan menghadapi ujian pendadaran yang mengalami kesulitan saat diberikan pertanyaan mengenai perbedaan istilah ini. Untuk itu, mari kita bahas bersama :

  • Financial Statement merupakan Laporan Keuangan yang dihasilkan dari sederetan proses akuntansi yang sistematis. Laporan Keuangan yang dimaksud di sini merupakan laporan keuangan standar yang umumnya akan diatur oleh badan standar di masing-masing negara sesuai dengan regulasi keuangan yang ada, regulasi pasar modal, hukum yang berlaku, dan lainnya. Umumnya, Financial Statement terdiri dari : 
1. Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi dan Laba Rugi Komprehensif    Lainnya
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Perubahan Ekuitas
5. Catatan atas Laporan Keuangan

Financial Statement lebih bersifat data yang kuantitatif dengan dibubuhkan Catatan-catatan yang bersifat Kualitatif untuk mendukung data kuantitatif.

Financial Statement berupa Laporan Keuangan Standar yang diatur oleh regulasi di negara tersebut. Proses Penyampaian Laporan Keuangan Standar ini kemudian disebut dengan Financial Reporting. Proses Penyampaian ini tidak hanya berupa proses kegiatan yang sering ditafsirkan orang sebagai proses mempresentasikan isi Laporan Keuangan melainkan proses untuk mengkomunikasikan isi Laporan Keuangan sehingga fungsinya menjadi jauh lebih besar dan cepat dinikmati oleh para pengguna. Proses ini bisa berupa proses presentasi Laporan keuangan ke publik, penyampaian Forecasting Statement mengenai Rencana Manajemen ke depan, Laporan Dampak Lingkungan Sosial dan Alam, Informasi-informasi Lainnya yang berkaitan dengan Entitas, Informasi yang secara sukarela disebarkan oleh manajemen, Penyebaran Prospektus, dan lainnya. Proses ini tidak terstandar, melainkan kesadaran dari manajemen entitas. Penggunaan Proses yang baik akan menjadi nilai tambah tersendiri bagi entitas. Proses yang kurang tepat justru menjadi bomerang bagi kelangsungan hidupa entitas tersebut.

Data yang dihasilkan Proses Financial Reporting ini cenderung kualitatif dengan dibubuhi angka kuantitatif untuk menunjuang data kualitatifnya.

Dapat dipandang bahwa sebenarnya Financial Reporting ini akan mencakup Financial Statement di dalamnya. Financial Reporting akan mengupayakan proses pengkomunikasian dengan menghasilkan Laporan daan Kegiatan Pengkomunikasian sehinga data-data yang ada di dalam Laporan Keuangan akan menjadi jauh lebih berguna dan cepat menghasilkan kegunaan bagi para penggunanya.

contoh annual report perusahaan :

file:///C:/Users/GONO/Downloads/MEGA_Annual%20Report_2011.pdf

pengelompokan pada laporan tahunan bank mega tahun 2011

financial statement:
1. laporan posisi keuangan konsilidasian(hal 3-5)
2. laporan laba rugi konsilidasian (hal 6)
3. laporan laba rugi komprehensif konsilidasia   (hal 7)
4. laporan perubahan ekuitas konsilidasian(hal 8)
5. laporan arus kas konsilidasian (hal 9-10)
6. catatan atas laporan keuangan konsilidasian    (hal 11-129)
7. informasi tambahan laporan posisi keuangan    konsilidasian (hal 130-132 )
8. informasi tambahan laporan laba rugi    konsilidasian hal (hal 133 )
9. informasi tambahan laporan laba rugi    komprehensif konsilidasian (hal 134 )
10. informasi tambahan laporan perubahan ekuitas     konsilidasian (hal 135 )
11. informasi tambahan laporan arus kas     konsilidasian (hal 136-137 )

financial reporting:
1. ikhtisar keuangan 
2. laporan auditor independen

manegerial reporting:
1. Tinjauan Usaha
2. Tinjauan Operasional
3. Tinjauan Kinerja Keuangan
4. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG)
5. informasi tambahan